Superskor

Ide Liga Belanda Undang Klub Indonesia Jadi Polemik, Bali United dan Timnas Muda Jadi Opsi

Publik sepakbola Belanda tengah diramaikan oleh polemik wacana tim Indonesia bakal berkompetisi di Liga Belanda. Wacana itu menuai perdebatan antara mantan pemain, jurnalis dan pemangku kebijakan di ranah sepak bola Belanda. Bali United dan Jong Indonesie turut disebut sebagai bagian dari upaya mewujudkan ide tersebut.

Saat ini terdapat wacana atau ide dari Divisi Dua Liga Belanda atau Erste Divisie untuk mengundang tim dari Indonesia untuk berkompetisi di sana. Ide awal ini dikemukakan pertama kali oleh Direktur Kooperasi Eerste Divisie Belanda (CED), Marc Boele pada akhir Maret 2021 lalu. Boele memiliki ide untuk mengundang tim dari negara lain untuk ikut Eerste Divisie atau kasta kedua Liga Belanda.

Ide ini muncul tak terlepas dari dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid 19. Pandemi Covid 19 tampaknya telah mempengaruhi keuangan setiap klub di Eerste Divisie. Oleh karena itu, Boele mencoba memunculkan terobosan baru untuk membuat laga di Eerste Divise bisa semakin semarak dan disaksikan oleh banyak penonton.

Indonesia dipandang oleh Boele memiliki potensi akan mendatangkan banyak penonton, terlebih karena negara kita punya 270 juta penduduk. Boele berkaca saat Stefano Lilipaly bermain untuk Telstar di Eerste Divisie. "Contoh, saat pemain timnas Indonesia, Stefano Lilipaly bermain untuk Telstar," kata Boele dilansir BolaSport.com dari Algemeen Dagblad.

"Kami menyadari bahwa media sosial Telstar tidak hanya diikuti oleh dua ribu orang melainkan ratusan ribu." "Kenapa kita tidak coba eksploitasi ketertarikan masyarakat dari luar negeri ini? Kenapa kami tak mengundang tim asing?" "Tolong jangan salah paham, ini hanya sebuah ide," imbuhnya.

Ketika itu, Marc Boele bahkan menyebut Bali United berkompetisi di Eerste Divisie. "Dalam hal ini, saya tidak berpikir itu ide gila." "Bali United bisa bermain di Eerste Divisie," tambahnya.

Kini ide gila itu diamini oleh seorang pakar pemasaran olahraga, Chris Woerts. Wacana ini didiskusikan dalam acara TV Voetbal Inside yang tayang di saluran RTL 7. Menurut Woerts, tim muda Indonesia bisa berkompetisi di Erste Divisie.

"Salah satu ide yang berkembang di Eredivise dan Eerste Divisie adalah mengajak tim dari negara besar dalam hal jumlah penduduk, yakni Indonesia," tutur Woerts seperti dilansir BolaSport.com dari Voetbalzone. "Jadi, ajak Jong Indonesie (tim muda Indonesia) masuk ke Keuken Kampioen (Eerste Divisie) dan akan ada setidaknya 270 juta orang yang menonton pertandingan itu," Woerts melanjutkan. Berdasarkan pernyataan Woertz, maka kemungkinan ia menginginkan timnas Indonesia kelompok usia untuk berkompetisi di Eerste Divisie.

Di kompetisi kasta kedua Liga Belanda itu sendiri, ada 4 tim yang merupakan tim muda (u 21) dari tim Eredivisie. Mereka adalah Jong AZ, Jong Ajax, Jong PSV dan Jong FC Urecht. Dengan ketentuan tersebut, Indonesia bisa mengirimkan timnas U 18 atau timnas U 22 untuk mengikuti kompetisi satu musim penuh di Erste Divisie.

Woerts melanjutkan jika saat ini Liga Belanda hanya mendatangkan 12 juta euro dari hak siar negara luar negeri. Jumlah yang sangat jomplang ketika dibandingkan dengan Liga Inggris yang mencapai 3 miliar Euro. “Salah satu tujuannya adalah meningkatkan hak siar, tapi memang sangat sulit. Dari hak siar luar negeri, liga Belanda hanya mendatangkan 12 juta euro. Sedangkan di Inggris, bisa mencapai tiga miliar euro,” ujarnya.

“Salah satu idenya yang muncul belakangan ini mendatangkan tim dari negara dengan jumlah penduduk sangat besar seperti Indonesia. Jadi, tim Indonesia berlaga di Eerste Divisie. Setidaknya 270 juta pasang mata akan menyaksikan laga itu," tambahnya. Meski demikian, ide dari Boele dan Woertz mendapat tentangan dari jurnalis yang juga mantan pesepak bola, Johan Derksen. "Jadi (wacana) itu akan seperti sirkus. Sudah konyol dengan tim tim muda yang tidak bisa menjadi juara dan tidak bisa terdegradasi. Itu bukan kompetisi," ujarnya.

Keraguan juga diutarakan Rene van der Gijp, yang menganggap rencana Woerts sudah gila. "Apa yang kita lakukan sekarang? Kita melakukan hal gila. Anda tak berpikir bahwa ada satu orang Indonesia, kecuali dia sedikit gila, yang akan menonton Jong Indonesie melawan TOP Oss!," ujarnya. Mendapat tentangan itu, Chris Woerts tetap kekeh dengan ide gilanya.

Mereka (Eerste Divisie) merasa mereka punya nilai lebih. Tapi mereka selama ini hidup dari subsidi Eredivisie. Sembilan juta euro dari hak siar televisi diberikan setiap tahun tapi mereka sekarang merasa bisa menjual produknya sendiri," ucap Woerts. "Jika mengizinkan tim muda Indonesia masuk, mereka akan mendapat fans baru sekitar 270 juta. Hak siar televisi juga akan meningkat, jadi ini bukan ide yang gila. Ini akan mendapat banyak perhatian, tentu saja," imbuhnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *